Lompat ke isi utama

Berita

TA Bawaslu RI : Riset Harus Ilmiah dan Berbasis Data

Kordiv pengawasan Bawaslu Bangkalan (Abdul Aziz) mengikuti sosialisasi riset pilkada serentak

bangkalan.bawaslu.go.id - Program Riset Evaluasi Pilkada yang dicanangkan oleh Bawaslu RI, merupakan bentuk pertanggungjawaban hasil kinerja jajaran Pengawas Pemilu. Masykurudin Hafidz selaku Tenaga Ahli (TA) Bawaslu RI, menyampaikan bahwa Jawa Timur dengan jumlah 38 Kabupaten/Kota, maka perlu melakukan dua hal. Pertama, Menerapkan aspek kompetisi, Semua Kabupaten/Kota menyerahkan tema, judul riset, kemudian Bawaslu Provinsi Jawa Timur melakukan penggabungan untuk Kabupaten/Kota dengan tema yang serupa. Memungkinkan juga menulis bersama pada tema yang sama.

Kedua, Menerapkan aspek seleksi, yaitu Jika melebihi dari jumlah tulisan yang seharusnya, maka perlu dilakukan proses seleksi dengan memilih yang benar-benar serius dalam penulisannya.

Hal itu disampaikan Masykur melalui rapat daring saat membuka acara “Sosialisasi Riset Evaluasi Pilkada serentak”, Kamis (02/07/2020). Peserta sosialisasi ini, yakni Kordiv Pengawasan Bawaslu Provinsi Jawa Timur serta Kordiv Pengawasan dan  Hubungan antar Lembaga (PHL) Bawaslu Kabupaten/Kota se-jawa Timur.

“Sifat tulisan ini bersifat refleksi dan ilmiah dalam menuliskan hasil pengawasan yang telah dilakukan, biasanya dituliskan dengan format laporan dan berita acara”, terang Masykur.

Masih menurut Masykur, “Bagi Kabupaten/Kota yang Pilkada 2020 bisa menuliskan tentang Pilkada di tengah pandemi Covid-19, sedangkan bagi Kabupaten/Kota yang tidak Pilkada menuliskan hasil pengawasan yang menonjol yang pada akhirnya menimbulkan aturan baru.

"Pengangkatan tema Pilkada yang lampau, harus memiliki data-data yang mendukung, sifatnya narasi deskripsi tetapi berbasis data, sehingga perlu dipastikan ketersediaan data", ungkapnya.

Sementara itu, Abdul Gafar Karim selaku PIC Riset, mengatakan, “Kita akan mendiskusikan ide-ide untuk identifikasi isu yang terjadi sehingga melahirkan tema yang akan di tulis. Naskah riset ini didasarkan pada pengalaman dan refleksi yang telah dilakukan saat melakukan pengawasan”, terang Dosen FISIPOL UGM kelahiran Sumenep itu.

Gafar berharap, naskah ini nanti bersifat akademis, analitik dan populer. Agar bisa dipahami seluruh lapisan mayarakat termasuk masyarakat awam, pungkasnya.

Tag
Berita