Generasi Milenial dan Pengawasan Partisipatif
|
Surabaya, Era digital akhir-akhir ini menjadi penomena baru sebagai Media menyampaikan informasi. Era digital sebagai bonos demografi merupakan langkah produktif untuk menggapai partisipasi kaum melenial.
Ketua Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) provinsi Jawa Timur, Ahmad Afif Amrullah menjelaskan beberapa karakter generasi milenial cenderung memiliki rasa keinginan tahuan yang tinggitinggi, kritis, cerdas dan lebih menguasai teknologi dibanding generasi sebelumnya.
"Keadaan tersebut menjadi peluang tersendiri bagi penyelenggara pemilu, dengan berbekal pengetahuan teknologi generasi ini dapat membuat gerakan kampanye yang masif, " Ungkapnya dalam rapat koordinasi penguatan literasi generasi milenial di era kampanye digital yang diselenggarakan oleh Bawaslu jatim, selasa 28 Juli 2020.
Namun dari beberapa penelitian yang ada generasi milenial cenderung acuh terhadap proses politik, mereka menganggap politik hanya untuk generasi tua.
"Untuk itu perlu trik untuk menyentuh generasi ini, khususnya agar terlibat dalam pengawasan partisipatif, caranya dengan beradaptasi dengan karakter milenial itu sendiri. Artinya maksimalkan media sosial yang digandrungi untuk membangun emosional dengan mereka," Tuturnya.
Lanjut Afif, menggugah kesadaran generasi milenial agar terlibat langsung dalam proses penyelenggaraan pemilihan bisa melalui topik yang lagi viral.
"Kreatifitas dan inovasi Bawaslu diperlukan untuk menarik perhatian kaum milenial supaya terlibat dalam proses pengawasan pemilihan," Ungkapnya.