Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Kritisi Kinerja KPU Bangkalan

Bangkalan, Bawaslu Kabupaten Bangkalan menggelar Rapat koordinasi (Rakor) potensi pelanggaran data pemilih berkelanjutan (DPB) di Kabupaten Bangkalan, Rabu (2/9/20) bertempat di Hotel Ningrat Bangkalan.

Peserta rakor terundang diantaranya KPU Bangkalan, Dispendukcapil Bangkalan, Bakesbangpol, Bapemas Pemdes, Disdik Wilayah Jatim Cabang Bangkalan, dan Inspektorat Kabupaten Bangkalan.

Ahmad Mustain Saleh (ketua Bawaslu Bangkalan) dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal terkait tugas dan fungsi yang melekat sebagai pengawas ditingkatkan kabupaten. Dia menyampaikan fokus utama Bawaslu saat ini melakukan pengawasan kinerja KPU Bangkalan terkait DPB yang seharusnya mengalami perubahan setiap bulan.

"Data pemilih yang ada di kabupaten Bangkalan akan mengalami perubahan, baik data pemilih yang meninggal dunia dan pemilih pemula yang memenuhi syarat sebagai pemilih," ungkapnya.

Ia juga menyoroti pemilih pemula yang kisarannya kurang lebih mencapai 20% dari total seluruh pemilih di Kabupaten Bangkalan.

"Angaka 20% patut diberikan perhatian dan didorong untuk melakukan perekaman e-KTP. Kedepan bukan tidak mungkin untuk pemilu/pemilihan hanya pemilik e-KTP yang memiliki hak pilih," Melanjutkan penjelasannya.

Abdul Aziz kordiv pengawasan Bawaslu Bangkalan memulai diskusi dengan menyoroti kinerja KPU Bangkalan terkait apdete pergerakan data pemilih berkelanjutan dalam setiap bulan.

"Berdasarkan data yang disampaikan oleh KPU Bangkalan kepada Bawaslu ada beberapa persoalan yang tidak logis. Contohnya dalam kurun waktu Bulan Januari-Sampai Agustus 2020 pergeseran data pemilih baru hanya ada 3. Sedangkan data pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) pergeseran datanya melonjak sangat segnifikan yaitu bulan April, Mei dan Agustus berjumlah 10.702. Anehnya data pemilih TMS bulan Januari, Februari Maret, Juni dan Juli datanya 0 (nihil) sehingga ini patut kita awasi bersama," ungkapnya.

Menanggapi kritikan tersebut Zainal Arifin (Ketua KPU Bangkalan) tidak menampik apa yang disampaikan oleh Bawaslu. Zainal Arifin hanya menyampaikan persmasalahan yang dihadapi KPU Bangkalan saat ini terkait data pemilih berkelanjutan.

"Kurangnya informasi terkait pemilih pemula tahun 2020, selanjutnya pelaksanan DPB kurang maksimal karena pandemi covid-19 dan tidak adanya data pembanding terbaru untuk memaksimalkan DPB tersebut," tutupnya.

#daftarpemilih
#bawaslu
#bawaslujatim
#bawaslubangkalan

Tag
Berita
Pilkada 2020